BREAKING

Kamis, 14 Mei 2015

“Rumah Rakyat” Tebar Pesona Hunian Murah

Kebutuhan properti untuk hunian maupun non hunian akan terus berkembang terus. Bahkan, khusus untuk hunian murah bagi rakyat kecil, pemerintah dan pengembang harus memberikan perhatian khusus.

Salah satu indikator keberhasilan pemerintah memberikan kesejahteraan pada rakyatnya adalah pemerintah mampu menyediakan pasokan hunian murah. Pemerintah harus bersinergi dengan perbankan dan pengembang agar pasokan hunian murah untuk rakyat kecil bisa terjaga.
Melalui program Satu Juta Rumah yang telah dilaunching pemerintah pekan lalu, seakan-akan pemerintah ingin menunjukkan bukti bahwa pemerintah peduli rakyat kecil di sektor perumahan.
Namun, sejumlah pengembang ternyata pesimistis target pemerintah membangun satu juta rumah pada 2015 dapat terwujud. Meski begitu, pengembang tetap berupaya maksimal membantu pemerintah dalam menyediakan rumah murah, sehingga masyarakat mampu untuk membeli rumah yang dibutuhkan.
Untuk merealisasikan program Satu Juta Rumah ini, Bank BTN menjemput bola dengan menyelenggarakan pameran rumah di 12 kota dengan promosi khusus selama pameran.
Bank BTN serius untuk merealisasikan program sejuta rumah yang telah dicanangkan oleh Presiden RI di Semarang 29 April 2015 lalu. Sejumlah aksi telah dilakukan oleh Bank BTN. “Kami serius untuk bagaimana dapat mempercepat realisasi dari program tersebut. Termasuk menggelar pameran perumahan di 12 kota yang kami lakukan saat ini. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari strategis korporasi dalam menjaring masyarakat yang ingin membeli rumah dengan skim KPR sekaligus dalam rangka pemenuhan program sejuta rumah,” terang Mansyur S. Nasution, Direktur Kredit Bank BTN menjelaskan usai membuka BTN Housing Expo 2015 di Cibinong, Jumat (8/D).
Mansyur menjelaskan BTN Housing Expo 2015 ini diselenggarakan di 12 kota meliputi Bekasi, Tangerang, Cirebon, Banjarmasin, Bogor, Cimahi, Makassar, Pekanbaru, Pontianak, Palembang, Medan dan Sidoarjo. Dalam pameran ini Bank BTN adalah satu-satunya sebagai bank penyedia fasilitas KPR untuk pembelian rumah-rumah yang dipamerkan. Dalam pameran ini masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas KPR dengan sistem konvensional dan syariah untuk hunian rumah subsidi dan non subsidi dengan harga maksimal 400 juta rupiah. Selain itu masyarakat juga dapat memperoleh informasi tentang rumah kosong (rukos) agunan kredit bermasalah di Bank BTN wilayah Jabodetabek. “Kami juga membuka booth layanan Tabungan BTN Perumahan sekaligus untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang akan membeli rumah ataupun menabung,” jelas Mansyur.
Masyarakat yang akan membeli rumah selama pameran akan mendapatkan promosi khusus. Untuk KPR Subsidi promosi khusus yang diberikan adalah bebas biaya administrasi dan Uang Muka ringan minimal 1 persen. Sementara untuk KPR Non Subsidi promosi yang diberikan adalah bebas biaya administrasi, uang muka ringan antara 5 persen sampai dengan 10 persen, diskon biaya provisi 50 persen dan suku bunga kompetitif.  hay/E-6
Serbu Wilayah Penyangga Jakarta
Sejumlah pengembang menggelar pameran rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan segmen kelas menengah. Pameran rumah murah ini akan dilakukan roadshow di beberapa kota di Indonesia. Pameran bertama dilakukan di Cibinong City Mall pada 8 hingga 17 Mei 2015.
Pameran ini salah satu respons pengembang mendukung program Satu Juta Rumah yang digagas pemerintah. Pameran ini didukung Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jabodetabek.
Nur Wahid, Ketua Panitia Housing Expo 2015 Bursa Rumah Murah, mengatakan pameran tersebut diikuti oleh 36 anggota Apersi yang mengembangkan rumahnya di kawasan Bogor.
“Dari 36 pengembang itu kita punya 54 lokasi di seluruh Bogor,” ujarnya. Nur menjelaskan masing-masing pengembang kebanyakan membangun perumahan murah jenis tapak. Dari 54 lokasi tersebut sebanyak 50 lokasi merupakan hunian tapak. Adapun tiga lokasi untuk hunian vertikal dan satu lokasi untuk bangunan proyek bisnis.
Dia menjelaskan para pengembang yang tergabung dalam Apersi itu juga membangun di sejumlah daerah penyangga Jakarta antara lain Depok, Tangerang dan Bogor Kota.
“Pameran ini semua diadakan atas kerja sama dengan Bank BTN. Karena kalau ada pameran Apersi di situ ada BTN,” paparnya.
Ketua Umum Apersi, Anton R Santoso mengatakan, Apersi berkomitmen menjadi mitra pemerintah di sektor properti. Pengembang yang tercatat sebagai anggota Apersi akan terus membantu pemerintah memngembangkan perumahan murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Apersi mendukung pemerintah menciptakan iklim regulasi yang konkrit untuk membantu keterjangkauan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam memiliki rumah bersubsidi,” kata Anton.
Selain itu, harus juga ada kemudahan yang bisa diberikan pemda juga berupa pembebasan izin mendirikan bangunan (IMB), PPN, infrastruktur jalan maupun listrik, dan sebagainya. Selama ini, pembangunan rumah subsidi selalu jauh dari kota sehingga konsumen juga malas menghuni,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya menyambut positif rencana pemerintah untuk mencari tambahan pendanaan, baik dari Bank Dunia, ADB, Bapertarum, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, katanya, kesemua itu harus ada payung hukum yang jelas, agar dikemudian hari tidak menimbulkan masalah baru. Namun diakuinya, program rumah murah masih dibayangi banyak kendala di lapangan, terutama di daerah-daerah. Kendala itu terutama soal regulasi dan ketegasan pemerintah dalam pembangunan rumah murah ini.  hay/E-6
Percepatan Kredit KPR
Dalam mendukung program sejuta rumah Bank BTN telah menyiapkan program 5 SIAP. Baik itu kesiapan dari sisi SDM, Teknologi, Proses Bisnis, Pendanaan dan Supply Rumah telah kami siapkan untuk mendukung percepatan realisasi program tersebut. Bank BTN telah menyiapkan pemenuhan kapasitas dan kompetensi SDM pemroses kredit, baik itu subsidi maupun non subsidi meliputi tenaga analis, loan marketing, loan service dan loan administration.
Kami juga telah meningkatkan kapasitas Teknologi Informasi melalui system aplikasi kredit yang terintegrasi. Bank BTN juga sudah melakukan percepatan pelayanan dan proses kredit secara fokus, baik untuk KPR subsidi maupun KPR non subsidi. Termasuk dalam hal ini menambah jaringan pelayanan dan proses kredit melalui kantor layanan Bank BTN di daerah-daerah.
Disamping itu Bank BTN sudah melakukan beberapa alternatif dana pendamping untuk mendukung program sejuta rumah tersebut. Walaupun pemerintah menyiapkan alokasi dana untuk program ini, karena kapitalisasinya pasti besar, maka kami juga sudah menyiapkan alternatif pendanaannya. Dan untuk mendukung kesiapan rumah di lapangan, kami siap dengan supply rumah yang dibutuhkan. Ini karena Bank BTN telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 3000 pengembang perumahan seluruh Indonesia untuk membiayai lebih dari 600.000 unit KPR.
Mansyur mengatakan melalui berbagai aksi korporasi dan peningkatan kualitas infrastruktur bisnis yang dilakukan Bank BTN, perseroan optimistis mampu mendukung pembiayaan program sejuta rumah, sekaligus menopang kinerja perseroan. Ini adalah komitmen Bank BTN, sebagai bank milik negara, memberikan dukungan bagi suksesnya program pemerintah sekaligus mewujudkan hak asasi seluruh warga negara Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pokoknya akan sebuah rumah yang layak dengan cara mudah, cepat dan murah

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 GANUFA | All Rights Reserved
Design by : Rumah Entreprenenur