APA saja kriteria agar sebuah ponsel disebut hebat? Setiap orang tentu punya definisinya sendiri terhadap arti kata hebat.
Tapi,
rasanya semua akan sepakat jika hebat itu diidentikkan dengan ini:
great experience. Great experience tidak selalu berhubungan dengan
spesifikasi yang tinggi, walau spesifikasi sebuah ponsel jelas berkaitan
erat dengan faktor seperti performa, yang ujungnya akan mempengaruhi
kadar “hebat”.
Nah, great experience lebih menghitung pengalaman
kita selama menggunakan sebuah ponsel dalam kurun waktu tertentu. Jika
selama itu kita merasa sangat puas dengan hasil foto kameranya, nyaman
dengan daya tahan baterainya, senang dengan prosesor yang cekatan, atau
selalu timbul rasa bahagia saat menggenggam bodi dan melihat layarnya,
maka ponsel itu bisa disebut memberikan great experience.
Tentu
saja ponsel premium dengan banderol hampir dua digit jelas akan
memberikan great experience karena fitur, material, serta spesifikasinya
dirancang paling baik, paling maksimal. Tapi, jika di ponsel kelas
mid-end sudah mampu memberikan great experience, rasanya tidak ada
alasan yang masuk akal untuk memilih ponsel premium selain “gengsi”.
Empat Varian
Asus
Zenfone 2 yang diluncurkan di Indonesia tepat pada Hari Kartini (21/4)
silam memang diharapkan memberikan great experience terhadap
penggunanya. Secara mengejutkan, Chief Executive Officer (CEO) Asustek
Computer Jerry Shen mengenalkan ZenFone 2 dalam 4 varian sekaligus, yang
walau tidak memiliki perbedaan dari fisik, namun harganya bisa berbeda
jauh. Zenfone 2 di Indonesia dibagi ke dalam dua tipe.
Yakni
ZE550ML dan ZE551ML. Paling mudah membedakannya dari desain cover
belakang. ZE550ML berdesain polos, sedangkan ZE551ML memiliki guratan
(motif goresan). Perbedaan mendasar diantara keduanya adalah resolusi
layar. ZE550ML memiliki resolusi HD (1280 x 720) dengan kepadatan piksel
268ppi. Adapun seri ZE551ML sudah mengusung layar Full HD (1920 x 1080)
dengan kepadatan piksel 403 ppi.
Ketika ZE550ML hanya
mengadopsi satu jenis prosesor Intel, yakni ZE3560 (1.8GHz), maka
ZE551ML mengadopsi dua model prosesor Intel. Yakni Z3560 (1.8Ghz) dan
Z3580 (2.3GHz). Khusus di Indonesia, Asus membagi Zenfone 2 ke dalam 4
varian berbeda.
Rumit? Bisa jadi. Lebih jelasnya, varian pertama
adalah ZenFone 2 tipe ZE550ML dengan memori 2GB dan prosesor Intel
Z3560. Tipe ini paling rendah. Tiga tipe lainnya masuk kategori ZE551ML.
Yakni ZenFone 2 ZE551ML dengan RAM 2 GB dan memori internal 16 GB, RAM
4GB dengan memori internal 32 GB, serta tertinggi RAM 4 GB dan memori
internal 64GB. Ada tiga distributor resmi untuk Asus Zenfone 2, yakni
PT. Synnex Metrodata (Metrodata), PT. Datascrip, dan PT. Erajaya
Swasembada Tbk.
Fungsi Unggulan
Asus
ZenFone 2 terasa pas di ukurannya yang 5.5 inci. Bodi berbentuk busur
dengan akses tombol volume dibagian belakang berdampak besar pada
ergonomis. Ponsel tersebut lebih nyaman digenggam, lebih mudah pula
melakukan selfie (menekan tombol shutter). Walau layarnya lebar, ponsel
ini tetap terlihat tipis karena bezelnya sangat kecil.
Ketebalannya
juga hanya 1,09 cm di bagian tengah dan 0,39 cm di sisi-sisinya. Kamera
utama 13MP dengan bukaan f/2.0 sangat piawai. Terutama di kondisi low
light. Layar resolusi Full HD 1080x1920 pixel yang digunakan juga sudah
berteknologi IPS yang mampu menyediakan sudut pandang sangat luas,
hingga 178 derajat.
Menggunakan desain semi unibody, baterai
Li-Polymer 3000mAh yang dipakai memang tidak dapat dilepas. Tapi, tidak
jadi masalah. Pengguna dapat memasang kartu SIM 1, SIM 2, dan microSD di
slot yang tersedia halangan.
Secara umum, Zenfone 2 adalah
ponsel yang didesain untuk me ngakomodir kebutuhan pengguna di
Indonesia. Tidak heran bahkan sebelum Zenfone 2 resmi dirilis pun sudah
banyak yang menjual versi “tidak resmi”.
Selasa, 05 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar