JAKARTA - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) membagikan dividen tunai sebesar Rp193,3 miliar atau Rp36 per saham pada tahun ini.
Jumlah
ini setara 35% dari laba bersih sepanjang 2014 sebesar Rp554 miliar.
”Sisa laba sebesar Rp358 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan,”
ujar Director of Public Relations & Communications MPPA Danny
Kojongian seusai rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan, di Jakarta,
Rabu (13/5). RUPS juga merombak jajaran direksi dan komisaris.
Ali
Chandra mengundurkan diri dari jabatan komisaris, digantikan Neil
Nielson dan John Riady. Sementara, Richard Setiadi melepas jabatan
direktur. Danny memaparkan, selama kuartal I/2015 perseroan berhasil
meraih laba bersih sebesar Rp81,58 miliar, atau naik 60% dibanding
periode yang sama tahun sebelumnya Rp50,97 miliar.
Peningkatan
laba diperoleh dari penjualan bersih yang tumbuh menjadi Rp3,34 triliun
di kuartal I/2015, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,12
triliun. ”Laba bruto menjadi Rp597,39 miliar pada kuartal I/2015, atau
naik dari posisi laba bruto sebesar Rp429,91 miliar di kuartal I/2014.
Laba usaha menjadi Rp97,47 miliar di kuartal I/2015, atau naik dari laba
usaha sebesar Rp68,15 miliar di kuartal I/2014,” paparnya.
Dia
menjelaskan, MPPA berencana ekspansi bisnis ke lini wholesalers dan
membidik kelas menengah atas. Perseroan akan membuka gerai baru
Smartclub dan Foodmart Primo. Adapun, dana untuk pembangunan setiap
gerainya diperkirakan mencapai Rp20 miliar. Danny menyampaikan,
Smartclub akan dibangun diwilayahJ abodetabek.” Kedepan, perseroan akan
membuka di luar wilayah Jabodetabek. Kami akan membuka di berbagai area
yang berpotensi yakni Jawa Barat, Jawa Timur maupun Sumatera,”
ungkapnya.
Terkait kondisi ekonomi saat ini, perseroan terkena
imbasnya. Namun, sepanjang 2014 perusahaan makanan dan minuman yang
berkode emiten MPPA ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp554,01
miliar atau 24,52% dari tahun sebelumnya sebesar Rp444,9 miliar.
Kenaikan
laba bersih seiring dengan penjualan di 2014, tercatat menjadi Rp13,59
triliun atau naik 14,01% dari posisi sebelumnya sebesar Rp11,92 triliun.
”Tahun 2014 terbukti menjadi tahun yang sukses bagi perseroan karena
terus mengeksekusi pertumbuhan,” ujarnya
Kamis, 14 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar