Berpoligami ternyata memiliki efek negatif
bagi kesehatan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa para pelaku
poligami berisiko empat kali lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Dalam
sebuah penelitian terbaru yang dilakukan King Faisal Specialist
Hospital and Research Center di Jeddah, Arab Saudi, para periset
menyatakan, tekanan dalam menjalankan banyak rumah tangga dan
“terkurasnya emosi” dalam poligami bisa menyebabkan ketegangan di dalam
jantung. Kajian ini dipresentasikan di acara Asian Pacific Society of
Cardiology Congress di Abu Dhabi.
Para periset juga memaparkan
kaitan antara jumlah istri dan masalah jantung ini signifikan.
Penelitian ini melibatkan 687 pria di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Dua pertiga dari pria yang terlibat dalam kajian ini adalah pelaku
monogami. Sisanya memiliki antara 2-4 istri. Totalnya, 68% responden
memiliki satu istri dan 19% lainnya punya 2 istri. Adapun 10% punya 3
istri dan 3% punya 4 istri.
“Kami menemukan keterkaitan antara
meningkatnya jumlah istri dan beratnya serta jumlah penghambatan
koroner. Ini bisa terjadi karena adanya keharusan mempertahankan rumah
tangga yang terpisah, melipatgandakan beban finansial dan emosi. Tiap
rumah tangga harus diperlakukan secara adil dan sejajar, serta tekanan
untuk melakukan ini bagi sejumlah pasangan dan mungkin sejumlah anak
cukup besar,” ujar Amin Daulah, salah satu penulis penelitian ini,
seperti dikutip Telegraph.
Menurut dia, sejumlah faktor
lain-seperti level kegiatan fisik dan keintiman-yang bisa memengaruhi
level penyakit jantung harus dianalisis lebih dalam. Kajian ini bersifat
observasional. Mereka meneliti hubungan antara keberadaan dan keparahan
penyakit arteri koroner (CAD) dan jumlah istri. Responden pria
diperiksa jantungnya di lima rumah sakit. Mereka rata-rata berusia 59
tahun.
Ada basis berbeda menurut jumlah istri. Pria dengan lebih
dari satu istri biasanya lebih tua, tinggal di kawasan pedesaan,
memiliki incomelebih tinggi. Mereka juga punya sejarah menjalani
coronary artery bypass grafting (CABG). Dalam kajian ini, periset
melihat bahwa pria yang mempraktikkan poligami punya risiko terkena
penyakit jantung hingga 4,6 kali lipat.
Mereka juga memiliki
risiko 3,5 lipat terkena penyakit jantung di arteri utama kiri dan 2,6
lipat terkena penyakit multipembuluh darah. “Ada bukti bahwa orang-orang
yang telah menikah punya kesehatan yang lebih baik dan berumur panjang.
Namun, sampai saat ini belum ada kajian yang menaksir efek poligami
terhadap kesehatan kardiovaskular.
Pria yang mempraktikkan
poligami bisa punya istri hingga empat orang yang bisa tinggal di
kawasan yang sama atau berbeda, tapi biasanya tidak tinggal di rumah
yang sama,” ujar Daulah. Poligami dipraktikkan, terutama di Afrika
bagian utara dan barat, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.
Menurut
Daulah, meskipun orang Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mendapatkan
sokongan dana dari pemerintah, pelaku poligami mungkin butuh lebih dari
satu pemasukan. Mereka sering kali bekerja tambahan atau mendapatkan
tekanan tambahan melakukan perjalanan harian ke kawasan kota untuk
pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi.
Rabu, 06 Mei 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar