BREAKING

Bisnis

Inspirasi

Latest Post

Jumat, 03 Juli 2015

Aghnia Nabila, Wanita Muda Mandiri yang Inspiratif








Usia muda bukan halangan untuk mewujudkan cita-cita seseorang untuk menjadi wirausaha muda mandiri yang sukses. Meski statusnya adalah mahasiswa semester enam fakultas hukum di Universitas Padjajaran, Bandung, Aghnia Nabila sudah punya tekad yang kuat untuk menjalankan bisnis. “Saya sangat suka makan, jadi saya memutuskan untuk bisnis di bidang makanan,” tuturnya. Bermodal kecintaan pada makanan, ia pun memutuskan untuk mulai berjualan risoles keju atas pesanan teman-teman kampusnya. Seiring berjalannya waktu, ia pun berani untuk membuka sebuah outlet dengan nama L’Risoles di Bandung. Usaha inipun berkembang menjadi lima reseller di kota Bandung, dalam satu bulan omsetnya hingga Rp30 juta. Ia pun sudah mempunyai 4 pegawai yang ia rekrut dari para tuna karya di sekitar rumahnya.
Selain berbisnis dan kuliah, perempuan kelahiran Bandung, 5 Desember 1991 ini juga aktif mengikuti beragam aktivitas keorganisasian di kampus. Ia juga tercatat sebagai anggota BEM FH Unpad sebagai kader Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan merupakan salah satu pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Unpad, sebagai ketua divisi kewirausahaan. “Ini sebagai salah satu wujud kepedulian saya untuk membangkitkan semangat wirausaha para generasi muda,” tuturnya.
Meskipun sibuk, tidak mengganggu prestasinya. Buktinya, baru-baru ini Ia terpilih menjadi finalis mahasiswa berprestasi di Unpad tahun 2011. Saat disinggung mengenai kepiawaiannya dalam mengatur waktu, ia hanya menjawab bahwa ia tak punya metode khusus. “Yang saya lakukan hanya fokus pada berbagai hal yang sedang saya lakukan. Waktu kuliah saya benar-benar konsentrasi di pelajaran, karena saya sadar saya tak punya banyak waktu senggang,” ujarnya. Prestasi, usia muda, dan semangat wirausaha inilah yang menjadikannya terpilih sebagai salah satu perempuan inspiratif dan kreatif YCPA.
Muda dan menginpirasi. Terpilihnya Aghnia menjadi salah satu pemenang termuda YCPA diungkapkan Fira Basuki (seorang juri) merupakan keputusan yang tepat. “Salah satu kriteria penentuan pemenang bukanlah dari penampilan fisik. Namun kemampuan mereka untuk dapat berpikir kreatif dan menginspirasi orang lain,” tutur Fira.
Fira Basuki dan desainer Era Soekamto berpendapat bahwa salah satu nilai lebih Aghnia terletak pada kemampuannya dalam menorehkan prestasi di kampus, dan juga sukses dalam bisnis dalam waktu yang bersamaan.
“Selain itu, ia juga mampu menginspirasi generasi muda untuk bisa menjadi pengusaha sukses selagi kuliah. Ini dibuktikan dari kemampuannya untuk memberdayakan mahasiswa yang lain untuk menjadi reseller usahanya,” tutur Era.

Tak hanya itu saja, para juri juga menilai Aghnia mampu jadi contoh teladan karena mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di sekitarnya, yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan. Tentunya kita juga mampu menjadi wirausaha muda mandiri seperti yang dilakukan Aghnia Nabila. Tinggal kita siap atau tidak untuk menjadi wirausahawan muda yang sukses. Salam.. sukses.

sumber: http://blitari.blogspot.com
See more at: http://www.rumahentrepreneur.org/aghnia-nabila-wanita-muda-mandiri-yang-inspiratif.html#sthash.XBDXLTZ4.dpuf

Dari “Mie Ayam Grobakan,” Pria Ini Jadi Jutawan


VIVAnews – Siapa sangka usaha yang awalnya diciptakan untuk sang istri itu, akhirnya membuahkan hasil puluhan juta rupiah. Adalah Wahyu Indra, produser di sebuah rumah produksi, kini sukses membuka usaha mi ayam.
Saat istrinya hamil, Wahyu memutuskan untuk meneruskan sendiri usaha mi ayamnya. Usaha mi ayam itu sengaja dipilih karena merupakan kegemaran Wahyu.
Namun, usahanya itu tak langsung berjalan mulus. Pada tahun pertama membuka usaha “Mie Ayam Grobakan,” ia sempat frustasi, karena mengalami kebosanan luar biasa. Wahyu yang sudah banting setir itu hampir menyerah.
Tapi, pertemuannya dengan pedagang tongseng mengubah semangatnya. Pedagang itu menceritakan jika ia baru menikmati hasil dagangannya setelah 10 tahun berdiri. Terkena razia hingga rugi menjadi pengalaman sehari-hari. Akhirnya, Wahyu bangkit dan menjadi bersemangat.
“Saya mikirnya waktu itu tukang tongseng sudah berjuang 10 tahun baru menikmati hasilnya, kok saya baru setahun sudah mau tutup saja,” ujarnya ketika berbincang dengan VIVAnews.
Akhirnya, Wahyu bangkit dengan memindahkan lokasi usahanya ke tempat yang lebih strategis. Ia juga selama setahun melakukan riset untuk mencari tahu rasa mi ayam yang enak dengan meminta tetangganya menilai rasa mi ayam buatannya.
Pada 2010, Mie Ayam Grobakan mulai dimitrakan. Dan hasilnya, saat ini sudah ada 150 mitra cabang Mie Ayam Grobakan. Cabang itu 90 persen terletak di Jabodetabek dan sisanya tersebar di Pekanbaru, Bandung, Solo, Semarang, dan akan buka sebentar lagi di Yogyakarta.
Ia hanya memiliki satu tempat Mie Ayam Grobakan yang terletak di Jalan Merpati, Depok yang digunakan sebagai display dan tester jika ada mitra yang ingin bergabung. Saat ini, Wahyu fokus untuk membuat mi yang ia ciptakan khusus sebagai ciri khas rasa setiap outletnya.
Dalam sehari, Wahyu yang dibantu empat orang anak buahnya membuat 100-150 kilogram mi dan dijual ke mitranya seharga Rp24.000 per kilogram. Ia bisa meraup keuntungan Rp50 juta setiap bulannya.
sumber : bisnis.news.viva.co.id
- See more at: http://www.rumahentrepreneur.org/dari-mie-ayam-grobakan-pria-ini-jadi-jutawan.html#sthash.FPyubmLn.dpuf


VIVAnews – Siapa sangka usaha yang awalnya diciptakan untuk sang istri itu, akhirnya membuahkan hasil puluhan juta rupiah. Adalah Wahyu Indra, produser di sebuah rumah produksi, kini sukses membuka usaha mi ayam.
Saat istrinya hamil, Wahyu memutuskan untuk meneruskan sendiri usaha mi ayamnya. Usaha mi ayam itu sengaja dipilih karena merupakan kegemaran Wahyu.
Namun, usahanya itu tak langsung berjalan mulus. Pada tahun pertama membuka usaha “Mie Ayam Grobakan,” ia sempat frustasi, karena mengalami kebosanan luar biasa. Wahyu yang sudah banting setir itu hampir menyerah.
Tapi, pertemuannya dengan pedagang tongseng mengubah semangatnya. Pedagang itu menceritakan jika ia baru menikmati hasil dagangannya setelah 10 tahun berdiri. Terkena razia hingga rugi menjadi pengalaman sehari-hari. Akhirnya, Wahyu bangkit dan menjadi bersemangat.
“Saya mikirnya waktu itu tukang tongseng sudah berjuang 10 tahun baru menikmati hasilnya, kok saya baru setahun sudah mau tutup saja,” ujarnya ketika berbincang dengan VIVAnews.
Akhirnya, Wahyu bangkit dengan memindahkan lokasi usahanya ke tempat yang lebih strategis. Ia juga selama setahun melakukan riset untuk mencari tahu rasa mi ayam yang enak dengan meminta tetangganya menilai rasa mi ayam buatannya.
Pada 2010, Mie Ayam Grobakan mulai dimitrakan. Dan hasilnya, saat ini sudah ada 150 mitra cabang Mie Ayam Grobakan. Cabang itu 90 persen terletak di Jabodetabek dan sisanya tersebar di Pekanbaru, Bandung, Solo, Semarang, dan akan buka sebentar lagi di Yogyakarta.
Ia hanya memiliki satu tempat Mie Ayam Grobakan yang terletak di Jalan Merpati, Depok yang digunakan sebagai display dan tester jika ada mitra yang ingin bergabung. Saat ini, Wahyu fokus untuk membuat mi yang ia ciptakan khusus sebagai ciri khas rasa setiap outletnya.
Dalam sehari, Wahyu yang dibantu empat orang anak buahnya membuat 100-150 kilogram mi dan dijual ke mitranya seharga Rp24.000 per kilogram. Ia bisa meraup keuntungan Rp50 juta setiap bulannya.

sumber : bisnis.news.viva.co.id
See more at: http://www.rumahentrepreneur.org/dari-mie-ayam-grobakan-pria-ini-jadi-jutawan.html#sthash.FPyubmLn.dpuf

VIVAnews – Siapa sangka usaha yang awalnya diciptakan untuk sang istri itu, akhirnya membuahkan hasil puluhan juta rupiah. Adalah Wahyu Indra, produser di sebuah rumah produksi, kini sukses membuka usaha mi ayam.
Saat istrinya hamil, Wahyu memutuskan untuk meneruskan sendiri usaha mi ayamnya. Usaha mi ayam itu sengaja dipilih karena merupakan kegemaran Wahyu.
Namun, usahanya itu tak langsung berjalan mulus. Pada tahun pertama membuka usaha “Mie Ayam Grobakan,” ia sempat frustasi, karena mengalami kebosanan luar biasa. Wahyu yang sudah banting setir itu hampir menyerah.
Tapi, pertemuannya dengan pedagang tongseng mengubah semangatnya. Pedagang itu menceritakan jika ia baru menikmati hasil dagangannya setelah 10 tahun berdiri. Terkena razia hingga rugi menjadi pengalaman sehari-hari. Akhirnya, Wahyu bangkit dan menjadi bersemangat.
“Saya mikirnya waktu itu tukang tongseng sudah berjuang 10 tahun baru menikmati hasilnya, kok saya baru setahun sudah mau tutup saja,” ujarnya ketika berbincang dengan VIVAnews.
Akhirnya, Wahyu bangkit dengan memindahkan lokasi usahanya ke tempat yang lebih strategis. Ia juga selama setahun melakukan riset untuk mencari tahu rasa mi ayam yang enak dengan meminta tetangganya menilai rasa mi ayam buatannya.
Pada 2010, Mie Ayam Grobakan mulai dimitrakan. Dan hasilnya, saat ini sudah ada 150 mitra cabang Mie Ayam Grobakan. Cabang itu 90 persen terletak di Jabodetabek dan sisanya tersebar di Pekanbaru, Bandung, Solo, Semarang, dan akan buka sebentar lagi di Yogyakarta.
Ia hanya memiliki satu tempat Mie Ayam Grobakan yang terletak di Jalan Merpati, Depok yang digunakan sebagai display dan tester jika ada mitra yang ingin bergabung. Saat ini, Wahyu fokus untuk membuat mi yang ia ciptakan khusus sebagai ciri khas rasa setiap outletnya.
Dalam sehari, Wahyu yang dibantu empat orang anak buahnya membuat 100-150 kilogram mi dan dijual ke mitranya seharga Rp24.000 per kilogram. Ia bisa meraup keuntungan Rp50 juta setiap bulannya.
sumber : bisnis.news.viva.co.id
- See more at: http://www.rumahentrepreneur.org/dari-mie-ayam-grobakan-pria-ini-jadi-jutawan.html#sthash.FPyubmLn.dpuf
VIVAnews – Siapa sangka usaha yang awalnya diciptakan untuk sang istri itu, akhirnya membuahkan hasil puluhan juta rupiah. Adalah Wahyu Indra, produser di sebuah rumah produksi, kini sukses membuka usaha mi ayam.
Saat istrinya hamil, Wahyu memutuskan untuk meneruskan sendiri usaha mi ayamnya. Usaha mi ayam itu sengaja dipilih karena merupakan kegemaran Wahyu.
Namun, usahanya itu tak langsung berjalan mulus. Pada tahun pertama membuka usaha “Mie Ayam Grobakan,” ia sempat frustasi, karena mengalami kebosanan luar biasa. Wahyu yang sudah banting setir itu hampir menyerah.
Tapi, pertemuannya dengan pedagang tongseng mengubah semangatnya. Pedagang itu menceritakan jika ia baru menikmati hasil dagangannya setelah 10 tahun berdiri. Terkena razia hingga rugi menjadi pengalaman sehari-hari. Akhirnya, Wahyu bangkit dan menjadi bersemangat.
“Saya mikirnya waktu itu tukang tongseng sudah berjuang 10 tahun baru menikmati hasilnya, kok saya baru setahun sudah mau tutup saja,” ujarnya ketika berbincang dengan VIVAnews.
Akhirnya, Wahyu bangkit dengan memindahkan lokasi usahanya ke tempat yang lebih strategis. Ia juga selama setahun melakukan riset untuk mencari tahu rasa mi ayam yang enak dengan meminta tetangganya menilai rasa mi ayam buatannya.
Pada 2010, Mie Ayam Grobakan mulai dimitrakan. Dan hasilnya, saat ini sudah ada 150 mitra cabang Mie Ayam Grobakan. Cabang itu 90 persen terletak di Jabodetabek dan sisanya tersebar di Pekanbaru, Bandung, Solo, Semarang, dan akan buka sebentar lagi di Yogyakarta.
Ia hanya memiliki satu tempat Mie Ayam Grobakan yang terletak di Jalan Merpati, Depok yang digunakan sebagai display dan tester jika ada mitra yang ingin bergabung. Saat ini, Wahyu fokus untuk membuat mi yang ia ciptakan khusus sebagai ciri khas rasa setiap outletnya.
Dalam sehari, Wahyu yang dibantu empat orang anak buahnya membuat 100-150 kilogram mi dan dijual ke mitranya seharga Rp24.000 per kilogram. Ia bisa meraup keuntungan Rp50 juta setiap bulannya.
sumber : bisnis.news.viva.co.id
- See more at: http://www.rumahentrepreneur.org/dari-mie-ayam-grobakan-pria-ini-jadi-jutawan.html#sthash.FPyubmLn.dpuf
Materi : Tehcnopreneur
Lokasi : Kampus Umar Usman
Philanthropy Building Buncit Raya, Jalan Warung Jati Barat Ujung, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540, Indonesia
Narasumber : Karno Ganjar Prasetyo | Founder ( rumahentrepreneur.org, klikusaha.com, buletinusaha.com, webpraktis-id.com, websitepraktis.com, dll )
- See more at: http://www.rumahentrepreneur.org/yes-club-tehcnopreneur-29-april-2015.html#sthash.DJpr5NIC.dpuf

Selasa, 26 Mei 2015

Atasi Kulit Bersisik

Nggak mau kulitmu bersisik dan kusam? Yuk, coba atasi dengan mengikuti beberapa tip ini!

Gunakan Krim Pelembap

Kulit bersisik biasanya dialami ketika kita terlalu sering membasahi badan dan menggunakan sabun secara berlebihan. Untuk mengatasinya, coba gunakan pelembap sesaat setelah mandi. Disarankan untuk memakai krim pelembap yang mengandung bahan-bahan alami.   

Pemijatan dengan Minyak Zaitun
Kulit yang relaks juga dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kulit bersisik. Untuk itu, cobalah lakukan pemijatan secara merata dengan bahan alami, seperti minyak zaitun dan minyak jojoba. Selain kulit menjadi fresh, pemijatan ini dapat membuat kulitmu lebih lembap dan bercahaya.

Rendam dengan Jeruk Nipis
Sel kulit mati dan kulit kering dapat dihilangkan dengan air jeruk nipis. Caranya, coba campurkan air jeruk nipis pada air hangat, lalu rendam bagian kulit kaki atau tangan yang bersisik. Pijat secara perlahan, lalu diamkan selama kurang lebih 20 menit. Indah  Nainggolan - Foto: www.tpegnews.com

Kisah Horor di Kastil Glamis

Jangan tertipu dengan penampilan kastil yang terlihat megah dan indah. Keindahan itu akan lenyap ketika malam tiba. Hal ini terjadi di Kastil Glamis, Skotlandia. Istana megah milik keluarga bangsawan ini berubah menjadi mencekam dengan sejumlah penampakan makhluk gaib saat matahari terbenam.

Nama Glamis diambil dari nama desa tempat kastil tersebut berada. Istana yang megah ini merupakan tempat tinggal keluarga bangsawan Strathmore dan Kinghorne. Tapi, bisa dikunjungi untuk umum. Kastil yang didirikan oleh keluarga Bowes-Lyons pada abad ke-14 ini merupakan tempat tinggal masa kecil Ibu Suri Kerajaan Inggris. Namun, kastil bersejarah ini nggak cuma terkenal karena hal tersebut. Beberapa penampakan makhluk gaib membuat tempat ini menjadi salah satu tempat paling berhantu di Inggris.

Salah satu penampakan paling populer adalah Grey Lady. Hantu perempuan ini sering terlihat berkeliling di sekitar ruangan kapel keluarga pada malam hari. Terkadang, makhluk gaib muncul di menara jam. Menurut cerita, Grey Lady adalah roh Lady Janet Douglas. Bangsawan ini dibakar hidup-hidup karena tuduhan sebagai penyihir di Castle Hill, Edinburgh pada 1537. Dia dianggap merencanakan pembunuhan raja dengan cara meracuninya. Kabarnya sih, hukuman mati tersebut hanya rekayasa. Makanya, perempuan ini menjadi arwah penasaran untuk menuntut keadilan.

Pastinya, kita berharap nggak bakal bertemu hantu yang satu ini. Penampakannya luar biasa mengerikan sehingga membuat kita lari terbirit-birit atau pingsan. Hantu perempuan tanpa lidah ini sering berkeliaran melalui jendela berjeruji. Setiap bertemu dengan manusia, dia akan mendekati kta. Lalu, menunjuk ke arah halaman luar kastil. Menurut mitos, di halaman itulah bagian wajahnya dimutilasi. Hiyy….

Hati-hati juga bagi kita yang menginap di Kastil Glamis. Soalnya, ada hantu yang sering mendatangi tempat tidur kita ketika malam hari. Hantu yang disebut Earl Beardie ini sering menujukkan sosoknya di atas tempat tidur sambil mendekati wajah kita. Kabarnya, makhluk gaib ini adalah Alexander Earl Crawford. Dia seorang bangsawan yang dikenal kejam dan jahat. Alexander Earl Crawford memiliki ruangan rahasia untuk berjudi. Earl tidak berjudi dengan manusia, tapi dengan iblis dan setan. Makanya, arwahnya tertahan untuk selamanya di ruangan tersebut untuk bermain judi. Terkadang, suara makian dan teriakan Earl terdengar pada tengah malam. Suara tersebut membuat bulu kuduk kita berdiri karena merinding. Masih berani bermalam di Kastil Glamis? Ayu – Foto: www.glamis-castle.co.uk

Kuliner

Lifestyle

 
Copyright © 2014 GANUFA | All Rights Reserved
Design by : Rumah Entreprenenur